Selasa, 17 Juni 2014
Gejala-gejala Pemakaian Narkoba
Jika seseorang mengkonsumsi narkoba maka akan terlihat beberapa gejala fisik yang akan timbul yang di sebabkan oleh narkoba, berikut adalah beberapa gejala yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba yang berlebihan.
Gejala-gejala pemakaian narkoba yang berlebihan:
Opiat (heroin, morfin, ganja)
- Perasaan senang dan bahagia.
- Acuh tak acuh (apati).
- Malas bergerak.
- Mengantuk.
- Rasa mual.
- Bicara cadel.
- Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis).
- Gangguan perhatian/daya ingat.
Ganja
- Rasa senang dan bahagia.
- Santai dan lemah.
- Acuh tak acuh.
- Mata merah.
- Nafsu makan meningkat.
- Mulut kering.
- Pengendalian diri kurang.
- Sering menguap/ngantuk.
- Kurang konsentrasi.
- Depresi.
Amfetamin (shabu, ekstasi)
- Kewaspadaan meningkat.
- Bergairah.
- Rasa senang, bahagia.
- Pupil mata melebar.
- Denyut nadi dan tekanan darah meningkat.
- Sukar tidur/ insomnia.
- Hilang nafsu makan.
Kokain
- Denyut jantung cepat.
- Agitasi psikomotor/gelisah.
- Euforia/rasa gembira berlebihan.
- Rasa harga diri meningkat.
- Banyak bicara.
- Kewaspadaan meningkat.
- Kejang.
- Pupil (manik mata) melebar.
- Tekanan darah meningkat.
- Berkeringat/rasa dingin.
- Mual/muntah.
- Mudah berkelahi.
- Psikosis.
- Perdarahan darah otak.
- Penyumbatan pembuluh darah.
- Nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali.
- Distonia (kekakuan otot leher).
Alkohol
- Bicara cadel.
- Jalan sempoyongan.
- Wajah kemerahan.
- Banyak bicara.
- Mudah marah.
- Gangguan pemusatan perhatian.
- Nafas bau alkohol.
Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)
- Bicara cadel.
- Jalan sempoyongan.
- Wajah kemerahan.
- Banyak bicara.
- Mudah marah.
- Gangguan pemusatan perhatian.
Gejala dan Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba akan berimplikasi langsung terhadap sistem kerja otak sang penyalahguna. Gangguan dalam otak akibat penyalahgunaan narkoba akan menyebabkan pengulangan perilaku yang sulit untuk berhenti dalam menyalahgunakan narkoba meskipun hal tersebut berbahaya bagi tubuhnya. Jika mereka berhenti mengkonsumsi narkoba, tubuh sang korban akan menderita secara fisik dan mau tidak mau mereka harus memenuhi rasa ketagihan tersebut.
Berikut ini gejala-gejala kecanduan narkoba pada korban penyalahguna:
Perubahan fisik dan lingkungan sehari-hari
- Gelisah dan sulit untuk tidur.
- Keringat berlebih.
- Bulu kuduk berdiri (seperti melihat hantu).
- Pilek.
- Keram perut atau diare.
- Pupil mata membesar
- Mual dan ingin muntah.
- Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk.
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci.
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal.
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di dalam tas.
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan di bagian tubuh.
- Sering kehilangan uang/barang di rumah.
- Mengabaikan kebersihan diri.
Perubahan perilaku sosial
Penyalahgunaan bahan kimia narkoba dalam jangka waktu yang panjang akan mengganggu sistem kerja syaraf di otak, contohnya Glutamate yang merupakan neurotransmitter atau syarat yang berfungsi untuk menangkap pembelajaran, memahami, memori dan prilaku seseorang. Pada perkembangannya, peredaran gelap narkoba tidak hanya menyentuh lingkungan remaja, namun juga lingkungan anak- anak. Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua terhadap anak menjadi salah satu cara dalam membentengi mereka agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Berikut adalah gejala & perubahan sikap yang mesti diwaspadai pada anak-anak, terhadap penggunaan obat terlarang:
- Menghindari kontak mata langsung.
- Suka berbohong atau memanipulasi keadaan (manipulatif).
- Kurang disiplin.
- Bengong atau linglung.
- Suka membolos.
- Mengabaikan kegiatan ibadah.
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga.
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang, atau tempat- tempat tertutup.
- Pendiam.
- Pergaulan bebas.
- Suka mencoba untuk mencuri.
- Sering terlibat masalah hukum.
- Bermasalah di dalam lingkungan keluarga.
- Kinerja dan nilai di sekolah turun/jelek
Perubahan psikologis
Perubahan psikologis yang terjadi, antara lain:
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar